IDXChannel - Direktur Utama PT Bluebird Tbk Sigit Djokosoetono angkat bicara terkait wacana kenaikan harga Pertalite yang sudah melangka menyusul naiknya harga Pertamax oleh Pemerintah.
Sigit Djokosoerto menilai sejumlah kenaikan harga bahan bakar minyak tak selalu berdampak pada operasional armada kendaraan umum khususnya Bluebird dalam menaikan tarif ongkos.
“Tidak selalu kenaikan BBM jadi kenaikkan tarif. Tentunya terkait soal kenaikan harga pertalite kami akan terus menunggu terlebih dahulu, kita akan hitung ulang berapa besarannya,” kata Dirut Blue Bird Sigit Djokosoetono kepada wartawan di Jakarta, Rabu (20/4/2022).
Pihak Bluebird mengatakan saat ini ada sekitar 20 persen dari tarif penggunaan bahan bakar minyak.
“Jadi walaupun ada impact dari kenaikan BBM hingga Pertalite tidak sepenuhnya 100 persen terdampak biaya operasional, kita lakukan efisiensi,” tambahnya.
Pihaknya mengatakan, seluruh kendaraan operasional sudah menggunakan minimum pertalite, tidak ada yang menggunakan solar.
“Armada kita semuanya sudah pertalite (minimum) sebagian pertamax, dan yang pakai CNG ada 2200 kendaraan. Sekitar 20 persenan, listrik sekitar 30 mobil," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif memberi sinyal harga BBM subsidi seperti harga Pertalite dan solar akan naik. Sementara itu, muncul usulan harga Pertalite naik Rp2.000-Rp3.000. Saat ini harga Pertalite Rp7.650 per liter. Pertamina pun angkat bicara mengenai usulan kenaikan harga Pertalite ini.
"Dalam (strategi) jangka menengah dan panjang penyesuaian harga Pertalite, minyak Solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti (kendaraan listrik, bahan bakar gas, bioetanol, maupun BioCNG)," ujarnya, Rabu (13/4/2022).
(NDA)