Salah satu peserta sertifikasi, Kukuh Diki Prasetya, penggerak program DEB di bidang kopi di Lampung, menceritakan bagaimana keberadaan PLTS mengubah cara masyarakat bekerja dan berproduksi.
“Program Pertamina membantu mempercepat target kami, yang seharusnya butuh 10 tahun, kini bisa tercapai dalam 5 tahun. Dengan adanya energi surya, petani bisa menggunakan alat elektrik di kebun, sehingga pekerjaan lebih cepat dan efisien,” ujar Kukuh.
Kini, berkat dukungan program DEB, Kukuh telah melahirkan 18 kelompok baru petani kopi yang mengelola proses produksi dari hulu ke hilir, sekaligus menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di sekitar.
“Bagi saya, menjadi Local Hero adalah bentuk pencapaian sosial. Kita bukan hanya mencari keuntungan, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Bersama Pertamina, kami membuktikan bahwa teknologi bisa diterapkan oleh masyarakat lapisan bawah,” katanya.
Kisah inspiratif juga datang dari Edison Fami, Local Hero dari Papua Community Mata Hati Malasigi binaan PEP Papua Field, yang berhasil menggerakkan masyarakat Desa Wisata Malasigi mengembangkan ekowisata berbasis hutan berkelanjutan dengan PLTS berkapasitas 8,72 kWp sebagai sumber energi utama.