“Satgas Nataru merupakan kegiatan yang sangat strategis dan memiliki nilai pelayanan publik yang tinggi. Kita harus memastikan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran masyarakat dalam menikmati libur panjang. Saya berharap seluruh tim menjaga integritas, kecepatan komunikasi, dan sinergi dalam setiap lini kerja. Kita semua adalah bagian dari satu sistem yang harus bergerak serempak demi keberhasilan besar,” ujar Simon.
Guna menjaga operasional energi selama periode Satgas Nataru, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream berkomitmen menjaga ketersediaan pasokan minyak mentah domestik sebesar 31,5 juta barel (Bbl) untuk kebutuhan kilang sepanjang masa satgas.
PHE berkomitmen memaksimalkan lifting hulu migas tersebut, sehingga seluruh minyak mentah dan gas bumi yang dimiliki PHE dapat tersalurkan untuk kilang-kilang domestik Pertamina dan konsumen gas bumi.
Di sisi pengolahan, Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memastikan kesiapan operasional kilang, di mana kilang-kilang Pertamina berada dalam kondisi normal dan beroperasi penuh. Kapasitas pengolahan kilang mencapai 1,179 juta barel per hari (MB/Day). Beberapa produk BBM juga dipersiapkan untuk peningkatan produksi, yakni Biosolar, Pertamax dan Pertamax Turbo.
Sementara itu, PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading yang menjalankan lini bisnis distribusi dan pemasaran energi, telah menyiagakan 117 Terminal BBM (TBBM), 43 Terminal LPG (TLPG), dan 72 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dalam kondisi siap beroperasi penuh.