"Pada hari ini Pertamina menampilkan inovasi terbarunya yaitu Bioetanol 100 persen (E100) dan di saat yang sama Pertamina mengimplementasikan secara bertahap Bioetanol di Indonesia dimulai dari Pertamax Green 95 yaitu bahan bakar dengan kandungan Bioetanol 5 persen (E5)," kata Fadjar.
Fadjar menambahkan, dengan implementasi E5 pada industri hulu-hilirnya dapat memberikan manfaat pengurangan impor gasoline nasional, membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan GDP dan diperkirakan berkontribusi pada penurunan emisi sebesar 2,8 juta ton CO2 atau 1,9 persen emisi per tahun.
"Penggunaan Bioetanol akan memperkuat peta jalan Pertamina dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan. Pertamina akan melakukan secara bertahap yang utamanya untuk mendukung program pemerintah yaitu mencapai target Net Zero Emission di Tahun 2060," katanya.
(SLF)