Produksi Bioetanol nasional pada tahun ini bisa mencapai 394.000 kiloliter. Lalu, naik menjadi 1,2 juta kiloliter pada 2030. Pahala mencatat, bahan bakar alternatif tersebut menjadi potensi campuran (blend) bahan bakar minyak dari 6 persen pada 2022 menjadi 13,8 persen pada 2030.
"Dan kita harapkan secara bertahap ini bisa dilakukan Pabrik Enero yang saat ini bisa memproduksi kurang lebih sekitar 30.000 kiloliter per bulannya," kata dia.
Tak sampai di situ, Kementerian BUMN memastikan akan memperluas kilang yang digunakan untuk memproduksi Etanol.
"Jadi kita berharap bahwa ke depannya akan lebih banyak lagi kilang Etanol yang bisa kita bangun untuk secara bertahap meningkatkan ketahanan energi,” ucap Pahala.
Selain memproduksi gula dan bioetanol, Kementerian BUMN berharap agar peningkatan produktivitas dan pengembangan komunitas tebu juga bisa terus dikembangkan untuk melakukan tumpang sari dengan komunitas kedelai.
(FRI)