Dia menjelaskan, PGEO akan menyediakan sumber panas bumi untuk studi ini. Kolaborasi ini akan memanfaatkan keahlian PGEO dalam energi panas bumi dan portofolio energi bersih yang lebih luas dari Pertamina NRE, yang mencakup energi terbarukan, hidrogen hijau, penyimpanan baterai, kendaraan listrik, dan bisnis karbon.
CEO Genvia Florence Lambert menambahkan, melalui kolaborasi dengan Pertamina NRE dan PGEO, Genvia kami melihat potensi besar dalam menggabungkan teknologi canggih perusahaan dengan sumber daya panas bumi yang melimpah di Indonesia untuk mendorong masa depan energi berkelanjutan.
"Dengan mengeksplorasi potensi teknologi SOEL suhu tinggi, kami bertujuan untuk membuka efisiensi baru dalam produksi hidrogen hijau," ujar Lambert.
Dalam mendukung kolaborasi ini, Duta Besar Republik Indonesia untuk Perancis, Andorra, Monaco, dan UNESCO Mohamad Oemar menyatakan optimismenya terhadap kerja sama ini. “Kami berharap kerja sama ini dapat mempercepat pencapaian Indonesia menuju nol emisi,” ujarnya.
Sementara Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menilai, pengembangan produksi hidrogen merupakan salah satu inisiatif transisi energi Pertamina yang mendukung program bisnis hijau.