IDXChannel - Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, memastikan enam orang korban kebakaran kilang minyak di Indramayu mendapatkan perawatan langsung dari dokter spesialis. Tidak hanya itu, seluruh korban juga akan diawasi selama 24 jam penuh.
"Secara umum pasien dalam kondisi baik, namun kita tetap harus melakukan pengawasan yang ketat. Tim dokter dan perawat 24 jam memonitor kondisi para pasien," kata Nicke di RSPP Jakarta Selatan, Selasa (30/3/2021).
Lebih jelas dia mengatakan, pihaknya memberikan tim dokter spesialis dalam penanganan enam korban tersebut. Tim ahli penyakit dalam, anestesi, dan ICU yang berpengalaman dalam menangani luka bakar ini.
"Penyembuhan bukan hanya fisik saja, tapi dari sisi psikologis juga kami lakukan, sehingga nanti kami harapkan semua pasien sehat kembali seperti sedia kala. Semua upaya kami lakukan dan kami mohon doa agar proses penyembuhan berjalan lancar," jelasnya.
Sebelumnya, enam orang korban luka berat akibat kebakaran kilang minyak di Indramayu telah dibawa Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan. Enam korban langsung dimasukkan ke ruang Unit Gawat Darurat RS PP karena mengalami luka bakar berat.
Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relations (SVP Corcom & IR), Agus Suprijanto, mengatakan, sebanyak enam orang masuk ke RS PP dan langsung dilakukan evaluasi.
"Ada enam orang yang warga yang mungkin berada di dekat lokasi (kebakaran) ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP). Kondisinya saat ini sedang dievaluasi oleh tim dokter," kata Agus.
Setelah para korban selesai dilakukan evaluasi, tim dokter selanjutnya akan melakukan tindakan penanganan. Hasil evaluasi tersebut akan menentukan langkah-langkah yang akan diambil oleh tim dokter.
"Nanti hasil evaluasi sehingga dicari penanganan media yang cepat dan tepat sehingga bisa sehat kembali," jelasnya.
Kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terbakar sekira pukul 01.30 WIB. Akibat kejadian itu, belasan orang terluka dan ratusan warga sekitar mengungsi. (TYO)