IDXChannel - PT Pertamina memprediksi konsumsi bensin (gasoline) masyarakat Sumatera Utara selama Ramadan 1443 Hijriah/2022 ini meningkat 10 persen dibanding musim Ramadan tahun sebelumnya. Kenaikan konsumsi juga diprediksi terjadi pada elpiji.
Hal itu disampaikan Executive GM PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Putut Ardianto, saat menerima Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR-RI dalam rangka peninjauan Distribusi BBM, Gas dan Listrik menjelang Idulfitri Tahun 2022 di Gedung Serbaguna PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I, Kota Medan, Sumatera Utara (7/4/2022)
Hadir dalam kesempatan itu, rombongan Komisi VII DPR-RI yang dipimpin Ramson Siagian, Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina Mulyono dan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Erika Retnowati serta Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading, Harsono Budi Santoso.
"Ada potensi kenaikan konsumsi BBM dan LPG pada Ramadan ini. Untuk gasoline, diprediksi mengalami kenaikan 10 persen dibanding kondisi yang sama pada tahun lalu. Sedangkan LPG diperkirakan mengalami kenaikan permintaan sekitar 3,8 persen dibanding kondisi normal," kata Putut.
“Kenaikan ini karena tingginya mobilisasi barang dan orang. Banyak masyarakat yang pulang ke daerah dan melakukan aktivitas memasak," tambahnya.
Untuk menghadapi potensi kenaikan konsumsi itu, Pertamina kata Putut, menyiapkan strategi dan rencana cadangan. Untuk Regional Sumbagut sendiri, Pertamina menyiapkan sebanyak 616 Agen LPG PSO, 150 Agen LPG NPSO, 32.582 Pangkalan LPG PSO dan 7.679 Pangkalan LPG NPSO.
Pertamina juga menyiapkan layanan tambahan meliputi Pertamina Siaga, Pertashop, motoris hingga kantong BBM. Khusus Untuk kesiapan distribusi BBM & LPG Regional Sumbagut Pertamina menyiapkan 16 Fuel Terminal (BBM), 3 Integrated Terminal (BBM dan LPG) serta 1 LPG Terminal.
Untuk moda angkutan BBM, Pertamina menyediakan 891 unit mobil tangka dengan total kapasitas 13.748 KL, 30 unit Bridger Avtur dengan total kapasitas 622 KL, 254 unit mobil pembawa LPG (skid tank), dan 32 unit mobil tangki dispenser. Selain itu, juga disediakan armada bantuan yakni 109 unit MT Spot Charter, 31 MT tambahan- dan 143 AMT bantuan.
“Berbagai upaya yang dilakukan diharapkan bisa memastikan bahwa ketersediaan BBM, LPG dan distribusinya berjalan dengan aman dan lancar,” ujar Putut.
Kesiapan Pertamina menghadapi kebutuhan BBM selama Radaman ditanggapi dingin oleh Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan, Abdul Rahman. Pria yang kerap disapa Atan itu mengaku para nelayan di Belawan, Kota Medan sudah kesulitan mendapatkan BBM jenis solar bersubsidi sejak 2 bulan terakhir.
Bahkan dalam beberapa hari terakhir kondisinya semakin sulit, sehingga para nelayan terpaksa menggunakan solar industri yang harganya lebih mahal untuk tetap bisa melaut.
"Kalau tidak melaut, mau makan dari mana. Pengusaha yang punya kapal juga kan harus tetap menghidupi pekerjanya. Harus bayar hutang juga ke bank. Jadi mau tidak mau harus melaut. Pakai solar industri," sebutnya.