Sementara itu, Tedi Bharata dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi sebagai pondasi digitalisasi di BUMN. "Digitalisasi diharapkan bukan hanya sekadar memindahkan proses manual menjadi digital, tetapi harus menjadi transformasi industri yang revolusioner. Harapannya, digitalisasi ini tidak hanya berperan sebagai cost center, melainkan sebagai akselerator bisnis," ujarnya.
FORDIGI berfokus pada lima pilar utama yang mendukung transformasi digital BUMN, yaitu: Digital Capability Building, Governance and Compliance, Technology Leadership, Ecosystem Development, dan Collaborative Innovation. Tujuan utamanya adalah mempelajari dan mengadopsi teknologi baru, seperti kecerdasan buatan (AI), serta membantu para pelaku industri dalam menghadapi tantangan masa depan.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
(ADV/Febrina Ratna)