"Keseluruhan tahun untuk growth, kita perkirakan di 5 persen," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN 2024, awal Januari lalu.
Pertumbuhan ekonomi tersebut masih ditopang oleh permintaan domestik yang kuat dan penciptaan lapangan kerja baru tetap menopang kinerja fiskal.
Namun lemahnya perekonomian, diakui Sri Mulyani, karena situasi global yang semakin dinamis, antara lain meningkatnya tensi geopolitik di berbagai kawasan, gejolak pasar keuangan, dan mulai turunnya harga komoditas andalan Indonesia.
Sementara Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi nasional pada 2024 sebesar 4,7-5,5 persen.