yang berimbang.
Tren perlambatan ekonomi global mempengaruhi pertumbuhan ekspor dan impor
Indonesia. Pada triwulan I 2024, ekspor riil masih tumbuh sebesar 0,5% (yoy) ditopang oleh
peningkatan ekspor jasa seiring kuatnya arus kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Dia melanjutkan, volume ekspor produk utama seperti besi baja dan bahan bakar mineral tetap kuat, masingmasing tumbuh sebesar 35,8% dan 5,4% (yoy) pada triwulan I 2024. Sementara, impor riil juga tumbuh 1,8% (yoy) pada triwulan I 2024.
Secara keseluruhan, kontribusi net ekspor (ekspor – impor) terhadap pertumbuhan mengalami kontraksi sebesar 0,2%.
Dari sisi produksi, sektor-sektor unggulan tetap tumbuh positif. Sektor manufaktur pada