Di sisi lain, Bank Sentral Filipina mengambil keuntungan dari penurunan inflasi untuk menurunkan suku bunga sebesar 75 basis poin mulai Agustus 2024. Hal ini membuat biaya pinjaman ke level terendah dalam dua tahun terakhir.
Namun, seiring meningkatnya risiko tarif dan kebijakan baru Amerika Serikat membuat para pembuat kebijakan berhati-hati. Menteri Keuangan Ralph Recto bahkan memberi sinyal bahwa penurunan suku bunga di 2025 mungkin akan lebih sedikit.
Bank Sentral juga akan meninjau kembali suku bunga acuan pada 13 Februari. Sementara itu, nilai tukar Peso naik tipis 0,1 persen terhadap USD.
(Ibnu Hariyanto)