"Penurunan permintaan global ini juga terkonfirmasi dari Purchasing Managers’ Index (PMI) negara mitra dagang yang menurun rata-rata sebesar 0,41 basis poin. Kondisi yang sama juga terjadi pada komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang merepresentasikan kinerja investasi," jelas dia.
Sesuai dengan rilis data oleh BKPM, bahwa realisasi investasi di Jawa Barat juga kembali menurun pada triwulan III 2021 sejalan dengan tertahannya prospek perbaikan ekonomi sehingga investor cenderung wait and see.
Dari sisi lapangan usaha, perlambatan kinerja terjadi hampir pada seluruh sektor antara lain sektor industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi seiring dengan pembatasan operasional usaha selama periode PPKM Level 4 berlangsung.
Sektor industri pengolahan yang memiliki share sebesar 42% terhadap perekonomian Jawa Barat juga tidak dapat memaksimalkan kapasitas produksi karena izin operasional hanya diberikan pada industri berorientasi ekspor selama Juli hingga Agustus 2021, dan tentunya dengan penerapan regulasi yang sangat ketat.
"Penurunan kinerja juga terkonfirmasi oleh rata-rata Indeks Penjualan Riil dari hasil Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia yang mengalami penurunan menjadi 152,8 di triwulan III 2021," katanya.