"Peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat selama periode bulan Ramadan dan hari Raya Idul Fitri menjadi faktor kunci pendorong pertumbuhan triwulan Q2 2022. Di tengah dinamika perekonomian global, ekspor Indonesia juga masih tumbuh tinggi," ungkap Sri.
Dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan yang merupakan kontributor utama PDB nasional, mampu tumbuh 4,01% dan berkontribusi paling besar terhadap pertumbuhan, yaitu sebesar 0,82%. Sektor penunjang pariwisata, seperti sektor transportasi dan pergudangan serta akomodasi dan makan minum juga turut tumbuh signifikan yang terdampak cukup signifikan oleh pandemi COVID-19 di tahun 2020 dan 2021.
"So? Ini lah bukti proses pemulihan ekonomi nasional terus berlanjut dan menguat. APBN #Uangkita pun berperan sangat penting, yaitu sebagai peredam tekanan global, terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah," ungkap Sri.
Tak hanya itu, capaian yang sangat baik dan diharapkan dapat terus terjaga di tengah risiko perekonomian dunia yang masih diselimuti ketidakpastian. Sri menyebut inilah hasil kerja keras, ikhtiar, juga kegotong-royongan dari seluruh masyarakat Indonesia.
"Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan menguatkan kita dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan," ujarnya.
(FRI)