Tetapi pertumbuhan melambat di negara ekonomi terbesar kedua Uni Eropa. Adalah Perancis, dengan pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 1% YoY di Q3. Ekonomi Prancis pada kuartal sebelumnya tumbuh 0,2%, turun dari 0,5% pada periode sebelumnya.
Penyebab utamanya adalah pengeluaran konsumen yang tergelincir karena rekor inflasi pada bulan September. Hal ini mendorong harga konsumen 6,2% lebih tinggi.
Meski demikian, banyak ekonom memperkirakan bahwa ekonomi Inggris berada dalam keadaan yang sangat buruk setelah pukulan perang Rusia-Ukraina, pandemi Covid-19, Brexit dan anggaran mini Kwasi Kwarteng.
Hal ini menyebabkan Inggris berisiko menjadi negara kaya G7 pertama yang tergelincir ke dalam resesi dan yang terakhir keluar darinya.
China juga mencatatkan perlambatan serupa. Ekonomi negeri Tirai Bambu hanya tumbuh 3,9% YoY di kuartal yang sama. (ADF)