Perubahan e-KTP DKI Imbas Ganti Nama Jalan, Dukcapil Ingatkan Jangan Ada Pungli

IDXChannel - Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta, Budi Awaluddin menegaskan agak proses kepada pihaknya agar melayani masyarakat dengan baik. Termasuk, dengan tidak melakukan hal-hal yang merugikan masyarakat seperti pungutan liar (pungli) dalam proses penggantian dokumen kependudukan imbas perubahan nama jalan di Jakarta.
"Kami tidak akan segan memberikan tindakan tegas bagi petugas yang masih memakai cara tidak jujur. Hal ini merupakan bagian dari komitmen kami kepada masyarakat dalam memberikan layanan yang optimal,” tuturnya.
Dukcapil pun akan memberi pelayanan terbaik dengan melakukan aksi jemput bola pergantian data kependudukan bagi masyarakat yang terimbas pergantian nama jalan.
Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta, Budi Awaluddin mengatakan, hal itu dilakukan dengan cara membuka posko serentak di 5 wilayah kota dan 1 kabupaten administrasi, mulai pukul 09.00 sampai pukul 12.00 WIB.
Selain itu, kata Budi, dilakukan juga sosialisasi secara door to door untuk mengajak warga mendatangi posko layanan. Hal ini, sebagai bentuk memberi kemudahan bagi masyarakat untuk mengganti nama alamat sesuai dengan jalan baru.
“Masyarakat hanya perlu membawa dokumen (KTP, KK, KIA) lama untuk kami ganti dengan yang baru. Bagi masyarakat yang mempunyai kendala secara medis atau tidak mampu datang ke posko layanan, akan kami antarkan secara langsung ke rumahnya,” ujar Budi dalam keterangan tertulis, Rabu (29/6/2022).
Lebih lanjut, Budi menuturkan, Ia meminta masyarakat agar memanfaatkan layanan tersebut dengan baik. Terlebih, terdapat beberapa dokumen yang perlu diperbaiki.
“Setelah masyarakat mengganti dokumen kependudukannya, maka secara bertahap bisa melakukan penggantian dokumen lainnya sesuai dengan kebutuhan layanannya,” terangnya.
Diketahui, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta akan mempermudah masyarakat yang hendak mengubah dokumen kependudukan nya terkait kebijakan adanya 22 jalan yang berganti nama. Sebanyak 22 jalan di Jakarta berganti nama tokoh-tokoh asal Betawi.