Budi memastikan, PMN tahun depan ditujukan untuk menyelesaikan pembangunan 3.180 unit hunian. Rinciannya, perumahan terintegrasi transportasi umum, persedian kluster baru atau extension, persedian kavling di Jabodetabek, Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan pembangunan rumah susun milenial Kemayoran.
Perumnas sebagai BUMN, lanjut dia, tidak bergerak sendiri, sehingga untuk merealisasikan program penyediaan hunian masyarakat dan mengurangi angka backlog kebutuhan hunian di Indonesia, diperlukan keterlibatan pemerintah.
Di sisi lain, perusahaan juga melakukan penguatan model bisnis, baik pada kebijakan pengadaan tanah melalui revitalisasi rumah susun eksisting dan kerja sama pengembangan lahan idle milik pemerintah, BUMN, dan Bank Tanah.
Selain itu, dilakukan kebijakan refinancing dan kebijakan produk yang memfokuskan pada pengembangan hunian yang terintegrasi dengan transportasi.
“Dengan dana PMN tunai sebesar Rp1 triliun ini, kami yakin dapat memberikan hasil yang positif tidak hanya bagi Perumnas, melainkan secara paralel juga berdampak positif bagi masyarakat melalui penyediaan perumahan dan lapangan pekerjaan,” kata Budi.
(FAY)