"Meskipun jumlah ini setara dengan seluruh kapasitas yang ada saat ini di kawasan ini, namun hal ini dapat dilakukan," ujar Lindberg.
Lindberg menjelaskan, dengan berinvestasi pada energi terbarukan, tidak hanya dapat mengurangi emisi CO2, namun juga mengurangi biaya listrik secara keseluruhan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Menambahkan energi terbarukan saja, tanpa menambahkan fleksibilitas, adalah jalan buntu menuju net zero," tutur Lindberg.
Sementara, menurut Direktur Solusi Energi PT Wartsila Indonesia, Febron Siregar, energi terbarukan memiliki tantangan tersendiri karena produksi energinya bersifat intermiten dan sangat bervariasi.
Karenanya, energi tersebut perlu diimbangi dengan kapasitas yang fleksibel seperti mesin penyeimbang jaringan dan penyimpanan energi untuk memastikan daya yang stabil dan andal.