IDXChannel - Sebagian besar eksportir dan produsen Inggris merasakan dampak dari serangan kelompok Houthi terhadap kapal di Laut Merah.
Survei yang dirilis Kamar Dagang Inggris (BCC) menunjukkan 55% eksportir terkena dampak krisis di Laut Merah, begitu pula 53% produsen dan perusahaan jasa antar-konsumen, sebuah kategori yang mencakup pengecer dan grosir.
Secara keseluruhan, 37% perusahaan terkena dampak krisis di Laut Merah
“Penelitian kami menunjukkan bahwa semakin lama situasi ini berlangsung, semakin besar tekanan biaya,” kata Kepala Kebijakan Perdagangan BCC William Bain, dilansir dari Reuters pada Senin (26/2/2023).
Beberapa perusahaan melaporkan biaya sewa kontainer meningkat empat kali lipat, sementara yang lain mengalami penundaan pengiriman selama tiga hingga empat minggu, serta menghadapi kesulitan arus kas dan kekurangan suku cadang.
Bank of England telah menyoroti gangguan di Laut Merah sebagai salah satu risiko utama tahun ini, meskipun hingga saat ini konflik di Timur Tengah memiliki dampak ekonomi yang lebih kecil dibandingkan yang dikhawatirkan sebelumnya.