sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pesan Jokowi Saat Hadiri KTT G20 di India: Bumi Kita Sedang Sakit

Economics editor Arie Dwi Satrio
09/09/2023 21:41 WIB
Jokowi juga memaparkan sejumlah upaya yang dapat dilakukan berbagai negara, khususnya yang tergabung dalam G20, guna mengatasi peningkatan suhu bumi.
Pesan Jokowi Saat Hadiri KTT G20 di India: Bumi Kita Sedang Sakit (foto: MNC Media)
Pesan Jokowi Saat Hadiri KTT G20 di India: Bumi Kita Sedang Sakit (foto: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, angkat bicara terkait peningkatan suhu dunia yang tengah terjadi saat ini.

Dalam kehadirannya pada pertemuan sesi pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di India, Sabtu (9/9/2023), Jokowi berkomentar di hadapan para pemimpin negara G20 yang hadir.

"Bumi kita sedang sakit. Pada Juli 2023 lalu, suhu dunia mencapai titik tertinggi dan diprediksi akan terus naik dalam lima tahun ke depan. Ini akan sulit ditahan, kecuali dunia menghadangnya secara masif dan radikal," ujar Jokowi, sebagaimana dilansir Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu (9/9/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga memaparkan sejumlah upaya yang dapat dilakukan berbagai negara, khususnya yang tergabung dalam G20, guna mengatasi peningkatan suhu bumi.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan, menurut Jokowi, adalah melalui percepatan transisi ekonomi rendah karbon.

Jokowi menilai hingga saat ini pelaksanaan penurunan emisi masih sangat terbatas, lantaran belum banyak negara yang melakukannya.

"Komitmen pendanaan negara maju masih sebatas retorika dan di atas kertas, baik itu pendanaan climate USD100 miliar per tahun, maupun fasilitas pendanaan loss and damage," tutur Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi juga mengungkapkan bahwa saat ini negara-negara berkembang membutuhkan bantuan dalam bidang teknologi dan investasi hijau dalam upaya mempercepat penurunan emisi di dunia.

"Kami negara berkembang, sangat ingin mempercepat penurunan emisi. Tapi kami butuh dukungan untuk alih teknologi dan investasi hijau," ungkap Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menegaskan bahwa pendanaan dalam percepatan penurunan emisi juga sangat penting untuk disegerakan. Terkait hal itu, berbagai kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta perlu dilanjutkan karena diyakini dapat membawa perubahan besar dalam penurunan emisi.

"Tahun lalu di Bali, Indonesia telah menginisiasi G20 Bali Global Blended Finance Alliance, skema Just Energy Transition Partnership (JETP). Ini harus diperluas dan diperbesar," papar Jokowi.

Karenanya, Jokowi menyatakan perlunya standar global seperti dalam hal pengelompokan kegiatan ekonomi dan bisnis untuk mencegah praktik greenwashing.

"Dibutuhkan standar global, seperti taksonomi untuk mencegah praktik greenwashing. Reformasi Bank Pembangunan Multilateral (MDB) harus juga merefleksikan representasi negara-negara anggotanya," urai Jokowi.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. (TSA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement