IDXChannel - Petani dan warga desa di Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo sukses mengekspor komoditas rempah-rempah, mulai temulawak hingga kunyit dalam jumlah besar ke India.
Tak tanggung-tanggung, total volume ekspor temulawak, jahe, pinang, dan kunyit tersebut mencapai 300 ton dengan nilai sekitar Rp3,5 miliar. Ekspor kali ini merupakan ekspor lanjutan setelah sebelumnya mereka berhasil mengekspor temulawak dan kunyit sebanyak 50 ton.
Fasilitator program Desa Sejahtera Astra (DSA), Slamet Riyanto mengatakan, keberhasilan mereka tak lepas dari dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Ponorogo dan PT Astra International Tbk yang menggagas program DSA. Menurutnya, sejak 2021, 10 desa di Kecamatan Slahung terpilih sebagai DSA berbasis ekspor dan berbagai program pendampingan pun terus dilakukan.
"Kita berhasil ekspor perdana bulan Maret (2022) kemarin, 5 bulan setelah DSA terbentuk," ungkap Slamet dalam keterangan resminya seusai pelepasan ekspor di Desa Broto, Kecamatan Sluhung, Kabupaten Ponorogo, Senin (8/8/2022).
Menurutnya, ekspor 300 ton rempah-rempah senilai Rp3,5 miliar ini akan dilakukan bertahap hingga November-Desember 2022 mendatang. Menurutnya, keberhasilan ekspor rempah-rempah ini sangat dipengaruhi oleh dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Ponorogo terhadap program DSA.
"Pemda Ponorogo, full support. Pemda mengeluarkan kebijakan untuk setiap RT agar menanam kunyit," katanya.
Bahkan, lanjut dia, Pemkab Ponorogo langsung berkomitmen dengan mengajak setiap RT untuk melakukan nota kesepahaman (MoU) dengan DSA agar program tersebut berkelanjutan.
"Pemda ingin DSA ini berkelanjutan. Seluruh RT akan MoU dengan Desa Sejahtera Astra untuk membeli hasil pertanian ini," ujarnya.
Sementara itu, Head of CSR Astra, Bima Krida Pamungkas menjelaskan, pihaknya melakukan berbagai kegiatan dalam mendampingi DSA berbasis ekspor ini. Selain membantu mencari pembeli (offtaker) di luar negeri, pihaknya pun turun langsung dalam membantu proses pertanian tersebut.
"Sebanyak 6.800 RT, kita kasih bibit kunyit. Sebanyak 6 ton dari Astra," katanya.
Tak hanya itu, Astra pun membantu petani dari 10 desa di Kecamatan Slahung ini dengan menyiapkan solar dryer dome untuk mengeringkan rempah-rempah tersebut.
"Kami juga membangun kapasitas petani dan menggandeng pengusaha lokal agar lebih bersinergi. Kami ingin menjadikan petani lokal ini sebagai kekuatan baru," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini, rempah-rempah tengah digandrungi di luar negeri terutama Timur Tengah dan Asia Selatan. Menurutnya, DSA Ponorogo potensial untuk pengembangan rempah-rempah. Bahkan, dari seluruh DSA yang ada, hanya Ponorogo yang punya rempah-rempah dan mampu melakukan ekspor.