Dinilai peternak, bahkan kebijakan pemerintah yang justru menyebabkan terpuruknya peternak telur, imbas harga telur sekarang di bawah Rp20 ribu per kilogramnya.
Sedangkan penyebab lainnya yang membuat peternak semakin sulit, yakni maraknya peredaran telur breeding, padahal pemerintah telah melarang jenis tersebut beredar. Namun di lapangan telur ayam infertil diperjualbelikan secara vulgar.
Tak hanya itu saja, ditambah lagi kenaikan harga bbm yang membuat semua harga barang naik termasuk harga pakan ternak, membuat harga telur justru turun.
“Akibat anjloknya harga telur, peternak terpaksa mengosongkan sebagian kandangnya karena sudah tak mampu membeli ayam baru karena harganya mahal,” ucap Kasmani.
Para peternak telur pun berharap kepada pemerintah agar dapat membuat kebijakan dipikirkan secara mendalam, dan menindak tegas peredaran telur breeding. (FHM)