Nusron menilai, isu privatisasi yang dihembuskan juga sangat tidak masuk akal, apalagi membandingkan dengan Indosat. "Indosat berganti kepemilikan karena jumlah saham yang dilepas lebih dari 50 persen. Sedangkan PGE, sangat sedikit, hanya 25 persen. Apanya yang ganti kepemilikan?," tegasnya.
Dia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang menyesatkan tersebut, karena Komisi VI akan terus mengawasi IPO PGE termasuk soal jumlah saham yang dilepas kepada publik.
"Jadi masyarakat tidak usah khawatir. Berdasarkan pengawasan kami di Komisi VI, tidak ada proses pergantian kepemilikan kepada pihak swasta atau asing," kata Nusron.
Sebaliknya, dengan IPO kinerja PGE akan lebih meningkat, karena BUMN tersebut membutuhkan dana tidak sedikit untuk ekspansi dan investasi.
"IPO ini mekanisme yang lazim. Tidak hanya di Indonesia, namun juga di dunia. Dan banyak perusahaan semakin berkembang setelah menjadi perusahaan terbuka. Penyebab itu tadi, karena mereka harus lebih transparan," tukas Nusron.
(DES)