sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PHK Ratusan Karyawan, Walmart Fokus Terapkan Teknologi Otomatisasi

Economics editor Dovana Hasiana/MPI
24/03/2023 09:53 WIB
Perusahaan ritel multinasional asal Amerika Serikat (AS), Walmart melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya.
PHK Ratusan Karyawan, Walmart Fokus Terapkan Teknologi Otomatisasi (Foto: MNC Media)
PHK Ratusan Karyawan, Walmart Fokus Terapkan Teknologi Otomatisasi (Foto: MNC Media)

Selain Pedricktown, New Jersey, Walmart tidak mengumumkan Worker Adjustment and Retraining Notification (WARN) untuk PHK, dilansir dari tinjauan Reuters terhadap data pemerintah tenaga kerja. Adapun Pemberitahuan WARN diamanatkan oleh undang-undang ketenagakerjaan AS dan mewajibkan perusahaan dengan 100 karyawan atau lebih untuk memberikan pemberitahuan sebelumnya 60 hari tentang penutupan pabrik dan PHK massal.

Menurut juru bicara tersebut, perusahaan tidak mengeluarkan pemberitahuan peringatan di lokasi lain karena tidak yakin dengan jumlah total karyawan yang akan diberhentikan atau dipekerjakan kembali. Ia juga mengklaim gudang terus beroperasi secara normal dan enggan menyebut bahwa perusahaannya melakukan PHK massal. 

PHK di Walmart, pemimpin ritel di AS, bisa menjadi pertanda gejolak lebih lanjut dalam ekonomi negara tersebut, yang diprediksi oleh banyak ekonom dapat memasuki resesi tahun ini.

Ketakutan akan resesi yang akan datang telah menyebabkan perusahaan ritel mengumumkan 17.456 pemutusan hubungan kerja sejauh ini pada 2023, jumlah tersebut meningkat pesat bila dibandingkan dengan 761 pekerja yang berdampak pada periode yang sama tahun lalu.

Amazon, Neiman Marcus, dan Lidl termasuk di antara perusahaan ritel yang memangkas pekerjaan, sebagian besar pada staf perusahaan.

(DES)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement