sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PII Dorong Insinyur Pimpin Inisiatif Reindustrialisasi untuk Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Economics editor M Budi Santosa
06/07/2025 22:00 WIB
PII mendorong para insinyur berperan sebagai pemimpin dan arsitek dalam inisiatif re-industrialisasi sebagai upaya memacu pertumbuhan ekonomi.
PII Dorong Insinyur Pimpin Inisiatif Reindustrialisasi untuk Pacu Pertumbuhan Ekonomi. (Foto: Dok. PII)
PII Dorong Insinyur Pimpin Inisiatif Reindustrialisasi untuk Pacu Pertumbuhan Ekonomi. (Foto: Dok. PII)

IDXChannel - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “Outlook Industrialisasi Indonesia: Peran Insinyur dalam Membangun Kemandirian Teknologi dan Ketahanan Ekonomi” pada Sabtu, 5 Juli 2025 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang.

Acara yang dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PII, Ilham Akbar Habibie  dan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, ini diselenggarakan untuk merangkum berbagai pemikiran mengenai peran yang perlu diambil oleh insinyur dalam mendorong re-industrialisasi di Indonesia.

“Saya sering menyampaikan tidak mungkin sebuah negara dapat menjadi negara maju tanpa adanya industrialisasi. Karena itu, PII perlu mendorong para insinyur berperan sebagai pemimpin dan arsitek dalam inisiatif re-industrialisasi ini,” kata Ilham Habibi seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (6/7/2025).

Menteri PPN/Kepala Bappenas menyampaikan pandangan serupa dan mengingatkan pentingnya profesionalisme insinyur untuk Indonesia ke depan.

“Ekonomi 8 persen dapat dicapai dengan berhasilnya industrialisasi, yang memerlukan peran insinyur. Pembangunan, baik yang padat karya maupun padat modal tentunya membutuhkan peran Insinyur yang harus didukung juga dengan political will dari para pemimpin, ” katanya.

Perlunya Industrial Policy Untuk Akselerasi Pertumbuhan Yang Berkelanjutan

Seminar kali ini menghadirkan sejumlah narasumber yang memiliki kaitan erat dengan isu industrialisasi, yaitu Dirjen ILMATE Kemenperin, Setia Diarta; Kepala BPS RI, Amalia Adininggar; Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia, Sahat Sinaga; Direktur Komersial, Pengembangan Usaha, dan Portofolio PT Krakatau Steel, Hernowo; CEO PT Tripatra, Raymond Naldi Rasfuldin; Komisaris Pupuk Kujang, Sripeni Intan Cahyani; dan Direktur Utama PT Pindad, Sigit P. Santosa.

“Data BPS menunjukkan bahwa kontribusi industri manufaktur terhadap PDB yaitu yang terbesar, namun pertumbuhannya rendah, tertinggal dari sektor lain. PII perlu mendorong industrial policy dalam pembangunan ke depan agar industri dapat benar-benar menjadi pendorong utama pertumbuhan Indonesia,” kata Kepala BPS.

Sementara itu, Sripeni sebagai narasumber sesi kedua juga mengingatkan pentingnya mindset industrialisasi yang merata dirasakan oleh seluruh stakeholder. Itu karena target capaian ekonomi nasional hanya dapat dicapai dengan industrialisasi yang meningkat pesat di tengah situasi geopolitik saat ini.

“Salah satunya dengan memberikan pengenalan dasar kepada mahasiswa teknik se-Indonesia bahwa mereka punya tanggung jawab menjalankan UU Keinsinyuran,” tuturnya.

Rangkaian Kongres Luar Biasa dan Rapimnas

Seminar itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Kongres Luar Biasa dan Rapat Pimpinan Nasional Persatuan Insinyur Indonesia (KLB dan Rapimnas PII) yang terselenggara 6 Juli 2025. Dalam kegiatan yang dihadiri lebih dari 500 insinyur dari seluruh Indonesia tersebut, PII kembali menegaskan visinya mendorong re-industrialisasi di Indonesia.

Upaya tersebut dibarengi dengan berbagai terobosan agar organisasi PII semakin lincah, antara lain dengan peluncuran kartu anggota dan peluncuran kembali website PII yang memberikan akses lebih luas bagi pengurus di seluruh tingkatan untuk berkontribusi, sebagai wujud dari komitmen desentralisasi di PII.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement