Hal ini juga sebagai langkah penerjemahan dari RUPTL Hijau yang ada saat ini. Tahun depan ada program de-dieselisasi yang berada di 2.100 titik di Indonesia yang bisa digantikan energi berbasis arus laut dan ombak.
"Kita akan petakan dari RUPTL, kita ubah menjadi program yang kita laksanakan. Saya arahkan ke dalam apa saja programnya. Kita bangun sinergi antar BUMN," ujar Darmawan.
Kaharuddin menjelaskan saat ini kapasitas dan kemampuan PT PAL untuk bisa mengembangkan maritim Indonesia sangat mumpuni. Oleh karena itu, pengembangan potensi arus laut dan ombak untuk menjadi energi listrik bisa dikembangkan bersama.
"Itu sangat memungkinkan. Kemampuan design dan manufacturing cukup untuk melaksanakan itu semua," ujar Kaharuddin. (RAMA)