IDXChannel - PT PLN (Persero) saat ini memiliki utang lancar Rp500 triliun. Untuk mengurangi besarnya utang tersebut, Menteri BUMN, Erick Thohir menargetkan PLN untuk menerbitkan utang baru lagi sebesar Rp100 triliun dengan bunga yang lebih rendah dan tenor yang lebih lama (refinancing).
Saat ini, Kementerian BUMN mencatat nilai refinancing PLN mencapai Rp 30 triliun. Pemegang saham menargetkan nilai refinancing bisa mencapai Rp 100 triliun.
"Saya juga sudah meminta direksi PLN tadi untuk me-refinancing utang yang bunganya mahal dengan utang yang lebih murah. Kemarin sudah Rp 30 triliun, kita kencengin lagi kalau bisa sampai Rp 100 triliun," ujar Erick saat ditemui di kawasan kawasan UIP2B Jawa, Madura, Bali, Rabu (7/7/2021).
Untuk mendorong kinerja PLN, Erick sudah melakukan rapat koordinasi dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif perihal kompensasi PLN.
Dari hasil rapat koordinasi tersebut, pemerintah memutuskan untuk mengurangi jangka waktu pencairan anggaran kompensasi. Dimana, waktu penerimaan kompensasi akan diberikan 6 bulan sekali. Sebelumnya kompensasi dicairkan 2 tahun sekali.