sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PLN Gandeng Perusahaan China Kembangkan Studi Manufaktur Kelistrikan

Economics editor Suparjo Ramalan
19/10/2023 20:45 WIB
Seiring program transisi energi yang dijalankan pemerintah, membuat Indonesia secara bertahap akan beralih ke sumber EBT.
PLN Gandeng Perusahaan China Kembangkan Studi Manufaktur Kelistrikan. Foto: MNC Media.
PLN Gandeng Perusahaan China Kembangkan Studi Manufaktur Kelistrikan. Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT PLN (Persero) menggandeng Tebian Electric Apparatus (TBEA) Co., Ltd, China untuk menjajaki kerja sama studi pengembangan bisnis manufaktur kelistrikan. Hal itu untuk mendorong percepatan transisi energi di Indonesia. 

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) keduanya dilakukan saat agenda Indonesia-China Business Forum (ICBF) di Beijing, pada Selasa (17/10/2023).  

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan seiring program transisi energi yang dijalankan pemerintah, membuat Indonesia secara bertahap akan beralih ke sumber EBT.

Apalagi, PLN terus menjalankan skenario transisi energi dengan menambah porsi pembangkit listrik berbasis EBT menjadi 75 persen dan 25 persen dari gas alam pada 2040 melalui supergrid dan smartgrid.

Untuk mendukung itu, PLN pun bekerja sama dengan perusahaan yang terbukti ahli dalam studi pengembangan usaha manufaktur peralatan maupun pembangkit listrik energi terbarukan.

"Kami membangun skenario transisi energi yang ambisius, tetapi kami tidak akan mampu menanggung beban ini sendirian, sehingga perlu melakukan kolaborasi. Kolaborasi kebijakan, kolaborasi teknologi, kolaborasi inovasi, kolaborasi investasi, dan lainnya," ujar Darmawan, Kamis (19/10/2023).

Dia menjelaskan, melalui MoU ini kedua belah pihak akan kerja sama dalam penelitian, pengembangan manufaktur peralatan dan infrastruktur kelistrikan hingga pembangkit listrik energi terbarukan, meliputi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), pumped storage hydropower dan pembangkit listrik tenaga hidrogen di Indonesia.

Studi bersama ini juga akan segera disusun untuk mempercepat transfer pengetahuan, bisnis, teknis hingga manajemen risiko dalam pengembangan pembangkit energi terbarukan.

"Proses pengembangan ini termasuk juga untuk meningkatkan kapasitas pegawai PLN tentang pengembangan teknologi dan bisnis energi terbarukan," kata Darmawan.

Dalam kesempatan itu, delegasi PLN juga meninjau langsung showroom TBEA untuk melihat produk kelistrikan dari perusahaan tersebut seperti teknologi EBT, transformator, switchgear, Gas Insulated Switchgear, High Voltage Direct Current hingga apparatus.

President TBEA Huang Hanjie menjelaskan kerja sama dengan PLN merupakan pengembangan bisnis yang agresif bagi TBEA. Melihat rencana transisi energi yang dilakukan oleh PLN, menjadi peluang bisnis potensial bagi TBEA. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement