"Saya berharap dengan tumbuhnya industri ini dapat mendorong pertumbuhan Ekonomi bagi Kota Palu dan sekitarnya," katanya.
Selain untuk smelter, lanjut Huda, di Provinsi Sulteng, PLN juga siap memenuhi kebutuhan industri tambak udang yang akan menggunakan listrik PLN sebesar 65 MVA.
"Kami siap menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan, apa yang pelanggan butuhkan pasti kami siapkan," tambahnya.
Sementara itu, Project Manager ATS Nichole Hong mengatakan rencana pembangunan smelter dibagi menjadi 2 tahap yang pertama direncanakan selesai pada 2022 sebesar 85 MVA dan selanjutnya direncanakan pada tahun 2023 sebesar 170 MVA. Adapun total nilai investasi kurang lebih mencapai Rp 8 triliun.
"Kami memilih PLN sebagai penyuplai listrik untuk Smelter karena PLN memiliki sertifikat REC (Renewables Energy Certificate) di mana nantinya PLN dapat memberikan suplai listrik 100% dari green energy untuk Smelter. Jadi dari hulu ke hilir Kami menggunakan green energy sangat baik untuk keberlanjutan kehidupan” ujar Nichole.