sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PLN Lebih Mendorong Home Charging Dibandingkan Bangun Banyak SPKLU

Economics editor M Fadli Ramadan
10/02/2023 20:45 WIB
PT PLN Persero mengaku lebih mendorong pemasangan home charging untuk mobil listrik untuk di perkotaan.
PLN Lebih Mendorong Home Charging Dibandingkan Bangun Banyak SPKLU. Foto: MNC Media.
PLN Lebih Mendorong Home Charging Dibandingkan Bangun Banyak SPKLU. Foto: MNC Media.

IDXChannel – PT PLN Persero mengaku lebih mendorong pemasangan home charging untuk mobil listrik untuk di perkotaan. Perusahaan pelat merah itu mengungkapkan bahwa hal tersebut menjadi solusi yang paling efektif ketimbang memperbanyak Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kota-kota besar.

"Kami menekankan saat ini untuk setiap pembelian mobil listrik langsung diikuti dengan pemasangan home charging. Sehingga dalam hal ini, kegiatan sehari-hari penggunaan mobil biasanya untuk commute  antara rumah ke kantor yang penting itu tertangani dulu," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (8/2/2023).

Setelah home charging terpasang, Darmawan menjelaskan sistem digital PLN akan tersambung yang akan memantau konsumsi daya mobil listrik tersebut. 

Dia menuturkan saat ini rata-rata konsumsi mobil listrik untuk perkotaan tak sampai menghabiskan daya baterai dalam satu hari.

"Tentu saja prioritas kami home charging. Jadi ketika ada pembelian, untuk day-to-day pasti aman. Tapi untuk ke depannya, kami mengakui itu (SPKLU) harus diselesaikan. Karena sejalan dengan waktu mobil listrik bukan hanya sekadar untuk commute," ujarnya.

Darmawan mengakui, ke depannya mobil listrik akan digunakan oleh banyak orang dan kebutuhannya akan meningkat. Terutama untuk bepergian dengan jarak jauh dan membutuhkan pengisian daya di beberapa lokasi untuk sampai ke tempat tujuan.

"Untuk commute dari rumah ke kantor itu akan aman. Tapi tentu saja misalnya untuk mudik menggunakan mobil listrik ceritanya akan berbeda. Untuk itu dibutuhkan SPKLU, misalnya dari Jakarta ke berbagai wilayah. Itu dua hal yang menjadi perhatian kami," ucapya.

Namun, Darmawan mengungkapkan saat ini PLN terkendala lahan dalam membangun SPKLU milik mereka. Oleh karena itu, mereka membuka kerja sama dengan pihak ketiga untuk menyediakan lahan dalam membangun stasiun pengisian ulang kendaraan listrik.

"Memang perlu disiapkan ultra fast charging-nya. Tapi kami harus mengakui kalau jumlah stasiun pengisiannya 10-15 ribu, sudah pasti PLN tidak memiliki lahannya," kata Darmawan.

Jadi kami membangun franchising, kalau ada yang punya lahan parkir bisa bangun charging station di sana dan kerja sama dengan pihak ketiga. Itu akan sangat menguntungkan,” imbuhnya. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement