Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut pusat gempa ini merupakan bagian dari daerah seismik aktif dan kompleks.
"Kawasan ini merupakan daerah dengan seismik aktif dan kompleks. Sulawesi Tengah merupakan kawasan dengan catatan kegempaan pada masa lalu dengan kegempaan cukup kuat sejak 1927," ujar Daryono, Senin kemarin.
Dalam catatannya, ada sebuah pola sesar yang memanjang di mana dalam setiap kasus sesar mendatar bisa terjadi mekanisme turun. Menurut Daryono kawasan ini minim diteliti.
"Ini merupakan fenomena biasa. Namun kawasan ini minim diteliti, perlu dipelajari lebih lanjut dan detail. Aspek mitigasi harus kita kembangkan," ucap Daryono. (NDA)