Sementara itu, untuk tiga kabupaten di wilayah ini, yaitu Sikka, Flores Timur, dan Lembata, kebutuhan listrik mencapai 35,2 MW pada beban puncak dan 16,5 MW pada beban siang.
"Bahwasannya saat ini PLTS yang merupakan bagian dari pembangkit Renewable Energy, saat ini baru menyuplai sekitar 2 persen dari total kebutuhan energi di Maumere dan FBT. Jadi memang injeksi Renewable Energy atau EBT khususnya untuk PLTS ini masih kecil," terangnya.
Berdasarkan data tersebut artinya, PLTS masih memiliki tantangan serta opportunity yang sangat besar untuk masuk ke dalam sistem isolated maupun sistem interkoneksi di Maumere maupun FBT pada khususnya.
Fokus pada energi terbarukan, Agung merinci dalam daftar itu terdapat beberapa PLTS seperti PLTS Wairbleler (1.000 kWp), PLTS Koja doi (190 kWp), PLTS Parumaan (420 kWp), dan PLTS Palue (760 kWp) yang menjadi bagian pasokan besaran di wilayah Maumere.
Meskipun kontribusi PLTS masih tergolong kecil, Agung optimistis bahwa potensi PLTS dalam sistem isolated dan sistem interkoneksi di Maumere masih harus terus berkembang.