Economics Director S&P Global Market Intelligence, Tim Moore, menyebutkan sektor industri manufaktur di Indonesia terus mendapatkan momentum yang baik. Kondisi bisnis ini menggambarkan permintaan domestik yang menguat, sehingga mendorong kenaikan tercepat pada permintaan baru dan volume produksi selama tujuh bulan.
Sektor industri di Indonesia cukup dinilai cukup unggul bila dibandingkan dengan negara - negara maju. Menperin Agus mengungkapkan, sektor industri di sebagian negara maju masih mengalami kontraksi berdasarkan skor PMI manufakturnya. Di antaranya Jerman (44,0), Prancis (45,5), Inggris (46,6), Korea Selatan (48,1), dan Jepang (49,5).
“Jadi, di tengah pelemahan PMI manufaktur negara-negara maju tersebut, PMI manufaktur Indonesia tetap tumbuh secara akseleratif dan impresif,” imbuhnya
Adapun Menperin menegaskan guna lebih memperkuat permintaan pasar domestik, Kemenperin fokus untuk mengoptimalkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), termasuk pada proses pengadaan barang dan jasa di pemerintah pusat dan daerah serta BUMN dan BUMD.
“Selain itu, kami proaktif memacu perluasan pasar ekspor, terutama ke negara-negara non tradisional,” ujarnya. (FRI)