sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Polandia Protes Batu Bara RI, Pengusaha Jelaskan Kronologinya

Economics editor Rizky Fauzan
21/09/2022 10:03 WIB
Pengusaha batu bara angkat bicara mengenai pengiriman batu bara Indonesia yang diprotes Polandia.
Polandia Protes Batu Bara RI, Pengusaha Jelaskan Kronologinya (Foto: MNC Media).
Polandia Protes Batu Bara RI, Pengusaha Jelaskan Kronologinya (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) mengungkapkan, perihal ekspor batu bara Indonesia ke Polandia yang kabarnya bermasalah. Bermula ketika negara tersebut tidak mendapatkan spesifikasi batu bara sesuai kesepakatan awal.

Direktur Eksekutif APBI, Hendra Sinadia menjelaskan, kabar kecewanya Polandia terhadap batu bara Indonesia ini diketahui saat Wakil Duta Besar Polandia bersama BUMN pemilik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) setempat melakukan kunjungan ke Indonesia dan menemui APBI.

"Kami punya hubungan baik. Kami juga beberapa waktu lalu memfasilitasi, Polandia tetap berkomitmen meningkatkan kerja sama di bidang energi dengan pemerintah. Info mengenai ini kami juga dapatkan dari Polandia yang berkunjung ke kantor kami bersama BUMN Polandia," kata Hendra dalam acara Mining Zone, dikutip Rabu (21/9/2022).

Hendra menuturkan, berdasarkan laporan dari Polandia, dari 7 sampai 8 kali pengapalan batu bara Indonesia ke negara itu, terdapat satu proses pengiriman yang disebut sebagai bad supply atau pasokan tidak sesuai dengan yang disepakati antara pembeli dan penjual.

"Waktu kami diskusikan ini, mereka menyadari ini proses pembelajaran juga bagi Polandia yang selama bertahun-tahun belum pengalaman impor skala besar," katanya.

Namun ketika perang antara Rusia dan Ukraina berkecamuk, membuat negara ini mau tidak mau harus mencari alternatif pasokan batu bara dari negara lain, salah satunya dari Indonesia.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi dan Batu Bara Indonesia (Aspebindo), Anggawira mengatakan,  tidak semua batu bara yang dikirimkan dari Indonesia ke Polandia mempunyai kualitas yang buruk. Setidaknya, terdapat beberapa batu bara yang dijual masih sesuai dengan spesifikasi yang disepakati di awal.

Namun demikian, dia menyarankan supaya ke depan, proses jual beli batu bara dari Indonesia ke negara Eropa mendapat pendampingan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM, meskipun itu dilakukan secara korporasi (business to business).

"Apalagi yang sifatnya baru pertama kali. Biasanya hubungan dagang perlu penyesuaian karakter yang disesuaikan. Apalagi kalau permohonan Eropa yang minta gar tinggi di atas 5.000, mungkin yang jumlahnya di kita enggak terlalu banyak, terbatas, nah ini perlu disinkronkan," tuturnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif sebelumnya juga telah angkat bicara mengenai ekspor batu bara ke Polandia yang kabarnya bermasalah.

"Aku baru dengar, barangkali pada waktu mau pengapalannya enggak diperiksa lagi kali. Tapi kan harusnya kalau buat kualitas ekspor kan harusnya dijaga kualitasnya. Kalau benar," katanya di Kementerian ESDM Jakarta, Senin (19/9/2022).

Menurut Arifin, semestinya proses pengiriman batu bara ke Polandia mendapatkan penjagaan di awal, sehingga dapat meminimalisir adanya kejadian tersebut. Apalagi ini merupakan pengiriman batu bara pertama ke Polandia.

"Makanya harusnya dijaga, dari awal barang mau dikirim, barangnya kaya apa, harusnya di receiving depan sana juga ada orang atau ada yang ikutin jadi bisa verifikasi nya betul," ujar Arifin. 

Sebelumnya, kualitas dan spesifikasi batu bara yang dikirim ke Polandia itu tidak sesuai dengan yang disepakati. Di mana, dari informasi tersebut Polandia melakukan impor batu bara ke Indonesia sekitar 70 ribu sampai 100 ribuan ton.

Belum diketahui, jenis atau kalori batu bara yang diminta oleh pihak Polandia dan berapa kalori yang dikirimkan oleh eksportir batu bara dari Indonesia. (FAY)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement