IDXChannel - PT Pos Indonesia (Persero) memiliki sejumlah strategi untuk menekan dampak resesi ekonomi global yang diperkirakan terjadi pada 2023. Salah satu strategi perseroan adalah meningkatkan inovasi terkait dengan produk dan layanan.
Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia Haris memastikan pihaknya akan melihat celah lain di saat resesi ekonomi global benar-benar terjadi. Celah tersebut akan dimanfaatkan untuk meningkatkan inovasi perusahaan.
"Jadi begitu juga cerita resesi ini, walau dikatakan 2023 kemungkinan ada resesi, tapi kita disuruh melihat celah-celah, mungkin kita manfaatkan untuk kita bisa survive," ungkap Haris kepada MNC Portal Indonesia saat gelaran Satu Festival Indonesia, Kamis (10/11/2022).
Pos Indonesia, lanjut Haris, sudah berusia 276 tahun. Di balik usia yang sangat tua itu, perseroan telah melewati berbagai dinamika dan gejolak nasional dan global. Namun begitu bisnis perusahaan tetap bertahan hingga saat ini.
Haris memahami dengan berinovasi dan melakukan lompatan besar, maka perusahaan mampu menjawab dinamika ekonomi nasional dan global, terutama perkiraan resesi ekonomi pada 2023.
"Pos Indonesia sudah 276 tahun terus bergerak dan masih hidup, artinya cerita krisis kita terus melakukan inovasi terkait dengan produk dan layanan kita agar kita tetap eksis. Di Pos Indonesia, saya lihat bagaimana supaya masyarakat tetap pengen menggunakan layanan pos, salah satunya kita memaksimalkan aset kita," tutur dia.
Dia optimistis kinerja operasional dan keuangan BUMN jasa keuangan dan logistik ini semakin baik. Menurutnya, program transformasi yang dilakukan selama 2 tahun belakangan ini berhasil membawa Pos Indonesia membukukan laba bersih yang positif.