IDXChannel - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan potensi ekonomi digital Indonesia di 2025 bisa mencapai USD146 miliar dan bisa naik delapan kali lipat menjadi Rp4.531 triliun di 2030.
"Potensi ekonomi dan keuangan digital memiliki prospek cerah untuk dioptimalkan menjadi sumber pertumbuhan yang baru. Di 2021, pertumbuhan perdagangan digital mencapai Rp401 triliun seiring dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi belanja secara online dan didukung sistem pembayaran digital," ujar Airlangga mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital 2022 di Jakarta, Senin(11/7/2022).
Adapun nilai uang elektronik naik 32,25%, transaksi QRIS tumbuh 245%, dan nilai transaksi digital banking meningkat 20,82% secara tahunan. Saat ini, Indonesia memiliki 2.391 startup, 2 decacorn, dan 8 unicorn.
Hal ini, kata Airlangga, membuat Indonesia menjadi tujuan investasi digital terpopuler di Asia Tenggara. "Indonesia mewakili 40% digitalisasi di Asia Tenggara yang nilainya tembus Rp300 triliun dan didukung perbaikan iklim usaha yang kondusif," ungkap Airlangga.
Digitalisasi ekonomi dan keuangan, sebut dia, terus terakselerasi dengan perbaikan capaian inklusivitas keuangan berdasarkan survei keuangan inklusif yang diselenggarakan oleh BI dan DNKI, tercatat kepemilikan akun sebesar 65,4% dengan produk dan layanan keuangan mencapai 83,6%.
Pihaknya optimis bahwa keuangan inklusif Indonesia bisa ditargetkan di angka 90% di tahun 2024 dan tentu dengan peningkatan sinergi, akselerasi, dan implementasi di tingkat nasional dan daerah.
"Digitalisasi perlu dijaga dengan penguatan sinergi dan investasi dan kebijakan sebagai fondasi untuk membangun Indonesia maju. Sinergi antar otoritas, industri, dan masyarakat telah mampu mendorong stabilitas terutama untuk perbaikan ekonomi nasional dengan upaya pemulihan," tambah Airlangga.
(DES)