“Dan nantinya kita juga akan mendapatkan dari hasil dividen, akan masuk juga ke Danantara untuk mulai diinvestasikan,” katanya. Danantara sendiri bakal mengelola aset sebesar USD900 miliar atau setara Rp14 ribu triliun. Nilai ini diperoleh dari aset konsolidasi BUMN.
Dari nilai tersebut sebesar USD20 miliar atau sekitar Rp300 triliun bakal digunakan untuk investasi di beberapa proyek strategis. Pandu menjelaskan, Danantara dibentuk untuk menjadi agen pertumbuhan ekonomi nasional dan dapat memperoleh keuntungan alias return. Dalam konteks ini, Danantara bakal mengelola aset BUMN untuk menghasilkan return.
“Jadi ini beda dengan misalnya budget suatu negara atau APBN yang digunakan untuk program buat masyarakat, tapi tidak menghasilkan return. Nah, di sini harus menghasilkan economic return,” tutur dia.
(kunthi fahmar sandy)