IDXChannel - Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira berpendapat bahwa pemerintah seharusnya fokus menangani kesehatan terlebih dahulu sebelum melonggarkan ekonomi.
Langkah memperpanjang PPKM Darurat, menurut Bhima serba tanggung melihat tingkat kasus harian Covid-19 masih tinggi.
"Fokus dulu ke penanganan pandemi, baru ekonomi dilonggarkan, dibanding PPKM Darurat (diperpanjang) tapi serba tanggung," kata Bhima saat dihubungi MNC Portal, Selasa malam (20/7/2021).
Lebih jauh, Bhima mempertanyakan apakah dalam waktu 5 hari, kasus harian dan bed occupancy ratio (BOR) bisa turun siginifikan.
"Sekarang cuma 5 hari apa kasus harian bisa turun di bawah 5.000? atau bed occupancy rationya (bisa) turun signifikan khususnya di zona merah?" kata Bhima.
Menurut Bhima, ada 2 indikasi mengapa pemerintah memperpanjang PPKM selama 5 hari. Pertama, anggaran yang minim. Kedua, kekhawatiran atas lonjakan kemiskinan dan pengangguran apabila diperpanjang lebih lama.
Bhima melihat pemerintah perlu untuk mendengar saran dari ahli kesehatan dengan indikator yang jelas.
"Kalau tujuannya pengendalian pandemi, pemerintah perlu dengar saran dari ahli kesehatan dengan indikator yang jelas," ujarnya sembari menambahkan bahwa pemerintah bisa menunda proyek-proyek besar untuk menambah dana bantuan tunai ke masyarakat.
Seperti diketahui, pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 25 Juli 2021. Presiden Jokowi dalam pidatonya menyatakan akan membuka ekonomi secara bertahap pada 26 Juli 2021, apabila ada tren penurunan kasus pasien virus corona. (NDA)