sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Prabowo Balas Kritik Akademisi Soal MBG: Kita Mau Anak Indonesia Sehat dan Kuat

Economics editor Riyan Rizki Roshali
23/04/2025 16:19 WIB
Prabowo menjawab kritik sejumlah pihak yang meragukan program Makan Bergizi Gratis (MBG), termasuk dari kalangan akademisi.
Prabowo Balas Kritik Akademisi Soal MBG: Kita Mau Anak Indonesia Sehat dan Kuat. (Foto: Biro Pers Setpres)
Prabowo Balas Kritik Akademisi Soal MBG: Kita Mau Anak Indonesia Sehat dan Kuat. (Foto: Biro Pers Setpres)

IDXChannel - Presiden RI Prabowo Subianto menjawab kritik sejumlah pihak yang meragukan program Makan Bergizi Gratis (MBG), termasuk dari kalangan akademisi. Ia menegaskan, program tersebut bertujuan untuk menjadikan anak Indonesia tumbuh dengan sehat dan kuat.

Hal itu disampaikan Prabowo saat hadir dalam kegiatan peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025).

“Kita memberi program makan bergizi. Ada yang menentang, ada yang nyinyir, dan yang nyinyir kagetnya itu ada yang profesor. Tapi tidak apa-apalah, biar nanti profesor belajar dari Ustadz Adi Hidayat. Jangan-jangan dia profesornya di ruangan, tidak tahu belajarnya apa, tapi di ruangan. Kita mau yakinkan tidak ada anak Indonesia yang lapar,” kata Prabowo.

Prabowo menegaskan program MBG bertujuan untuk menghadirkan anak-anak Indonesia tumbuh dalam kondisi sehat tanpa adanya kekurangan gizi.

“Kita mau yakinkan tidak ada anak Indonesia yang tidak tumbuh badannya karena kurang gizi. Yang jumlahnya itu cukup banyak. 25 persen dari 4 anak Indonesia, 1 kurang gizi,” tuturnya.

Prabowo kemudian mencontohkan negara-negara lain. Menurutnya, banyak negara lain yang memiliki keterbatasan, namun membuat rakyatnya sehat.

“Yang 3 mungkin pas-pasan. Saya kalau keliling, saya lihat di Timur Tengah, gurun pasir, desert, tidak bisa ditanam. Tapi rakyatnya, anak-anaknya tinggi besar,” ujar dia.

“Pemimpin-pemimpinnya memikirkan, lahan yang sulit mereka jaga, sumber air yang sulit mereka jaga. Kita harus menghilangkan kelaparan dari bumi Indonesia. Ada yang mengatakan, oh yang penting ibu hamil yang dikasih makan,” sambung dia.

Ia pun menilai, para pakar tidak mengetahui secara utuh substansi dari Program MBG. 

“Ini pakar-pakar ini tidak belajar, tidak baca. Program MBG itu mulai dari ibu hamil mungkin satu-satunya negara di dunia. Di mana ada program ibu hamil, tiap hari makan diantar ke rumahnya,” ujarnya.

Dia menambahkan, dengan adanya program MBG sekaligus mendorong perputaran ekonomi secara signifikan. Dia mencontohkan jika semula satu desa hanya mendapatkan Rp1 miliar, saat ini satu desa bisa mendapatkan Rp6 miliar.

“Karena tiap hari untuk memberi makan anak-anak, Badan Gizi Nasional butuh beli telur, beli ayam, beli ikan, beli sayur, beli tomat, beli wortel, beli timun. Ini ekonomi desa, ekonomi kecamatan hidup,” ujarnya.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement