Lantaran sangat tinggi angka impornya, lanjut Bahlil, Presiden Prabowo meminta agar volumenya dipangkas.
“Arahan Bapak Presiden adalah bagaimana mempercepat proses mengurangi impor,” ujar Bahlil.
Untuk bisa merealisasikan instruksi Presiden, pemerintah bakal membangun fasilitas atau pabrik LPG dengan memanfaatkan gas yang mengandung propana (C3) dan butana (C4).
Selebihnya, otoritas akan mendorong gasifikasi jaringan gas (jargas) untuk rumah rakyat.
“Nah caranya adalah kita membangun LPG dengan mempergunakan gas C3-C4. Kurang lebih sekitar 1,7 juta ton yang sudah ada. Dan selebihnya kita akan dorong pada gasifikasi untuk jargas,” tutur Bahlil.
(Fiki Ariyanti)