Dia memandang, upaya untuk tidak melanjutkan proyek infrastruktur baru, terutama jalan tol, merupakan langkah yang tepat. Pasalnya, kebijakan ini memberi nafas bagi fiskal negara.
Selain itu, menjadi evaluasi di awal pemerintahan Prabowo, terutama melihat proyek yang dianggap tidak produktif, namun berpotensi menelan anggaran bernilai jumbo.
“Ya saya kira ini adalah hal yang baik ya. Artinya ada upaya mitigasi risiko yang dilakukan oleh Pak Prabowo di awal pemerintahannya untuk menyisir kembali anggaran negara yang tidak produktif, tidak efisien ya,” kata dia.
Media menilai pemberhentian proyek jalan tol baru akan menghemat APBN 2025. “Artinya memang ada porsi yang cukup besar potensi penghematan anggaran kalau dilakukan peninjauan kembali untuk jalan tol yang baru ya,” tuturnya.
(Febrina Ratna)