Sementara itu, Ursula von der Leyen mengapresiasi kepemimpinan Prabowo dalam menyelesaikan perjanjian ini. Dia menyebut IEU-CEPA sebagai perjanjian perdagangan bebas yang ambisius dan tepat waktu, mengingat besarnya potensi ekonomi kedua belah pihak.
“Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa kita baru saja mencapai kesepakatan politik terkait sebuah perjanjian perdagangan bebas yang ambisius, yaitu Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA). Setelah 10 tahun perundingan, kita berhasil mencapai terobosan besar. Bapak Presiden, saya mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Anda.”
Von der Leyen juga menjelaskan Indonesia memiliki peran penting dalam rantai pasok global, terutama dalam konteks transisi energi bersih dan digital yang sedang dijalankan Uni Eropa.
“Indonesia juga merupakan pemasok utama barang-barang penting bagi transisi digital dan hijau, serta memiliki pasar yang terus berkembang dengan lebih dari 287 juta penduduk.”
CEPA akan membuka akses pasar lebih luas untuk produk pertanian, otomotif, jasa, serta bahan baku penting dari Indonesia ke Uni Eropa. Von der Leyen menekankan pentingnya pasokan yang bukan hanya aman, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.