Pemerintah Ukraina dan juag Negara-Negara Barat menggambarkan pemungutan suara itu sebagai palsu, tidak sah dan dilakukan di bawah todongan senjata. Sementara pihak Moskow kukuh menyatakan bahwa seluruh masyarakat memilih dengan bebas untuk kembali ke tanah air bersejarah mereka.
"Referendum palsu Kremlin adalah upaya sia-sia untuk menutupi upaya lebih lanjut dalam perampasan tanah di Ukraina," ujar Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (30/9/2022).
Upacara delapan tahun setelah Rusia merebut Krimea dari Ukraina setelah invasi dan pemungutan suara serupa akan berlangsung pada pukul 3 sore, di Aula St George di Istana Grand Kremlin.
Namun terlepas dari pengaturan kemenangan, pengambilan wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson datang pada saat yang berbahaya bagi Putin.
Setelah berbulan-bulan perang gesekan, Ukraina mengambil inisiatif bulan ini dengan mengarahkan pasukan Rusia di wilayah timur laut Kharkiv. Putin pekan lalu mendeklarasikan mobilisasi warga yang tidak populer, mengakibatkan ribuan pria dengan usia aktif dalam pertempuran meninggalkan Rusia.