IDXChannel - Sejumlah obligasi dalam bentuk dolar milik pemerintah Sri Lanka dilaporkan berada pada titik terendahnya. Hal ini terjadi setelah Presiden Gotabaya Rajapaksa muncur akibat tekanan dari rakyatnya dan kabur ke luar negeri.
Dikutip dari Reuters, Rabu (13/7/2022), kepergian Rajapaksa ke Maladewa dengan menggunakan pesawat militer meninggalkan sejumlah utang berat bagi negeri tersebut. Imbal hasil untuk para pemegang obligasi pun mencapai titik terendahnya.
Obligasi 2025, turun setengah sen dari hari sebelumnya mendekati USD26 sen atau setara dengan Rp3.747, menurut data Tradeweb.
Obligasi berdenominasi dolar Sri Lanka, yang sudah gagal bayar karena krisis ekonomi yang meluas. Tak hanya itu, kejatuhan obligasi ini telah jatuh bersamaan dengan protes luas atas penanganan Rajapaksa terhadap krisis ekonomi yang menghancurkan.
Sebelumnya dilaporkan, Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, kabur ke luar negeri pada Rabu (13/7/2022) pagi, beberapa jam sebelum dia akan mengundurkan diri dari jabatannya.