Tidak hanya sekedar mendapatkan pelatihan, Viralea juga menuturkan ia pun pernah difasilitasi business matching dengan Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei yang dilakukan secara daring beberapa waktu lalu. Menurutnya, CPNE merupakan program komprehensif yang memberikan pendidikan ekspor terlengkap bagi para pelaku usaha.
“Saya merasa beruntung dan berterima kasih bisa bergabung menjadi peserta CPNE. Karena tidak hanya sekedar belajar secara teori dan diberikan pelatihan, namun saya di bantu langsung bahkan waktu itu diajak mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priok dan mendapatkan pelatihan simulasi ekspor," tambah Viralea.
Di sisi lain, keberhasilan dirinya sebagai pelaku UMKM perempuan juga menunjukkan bahwa perempuan memegang peranan penting dalam menggerakkan roda ekonomi nasional. Pernyataan ini pun didukung data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) yang menunjukkan bahwa mayoritas pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan.
Data menunjukan bahwa di tingkat usaha mikro, 52 persen dari 63,9 juta pelaku usaha mikro di Indonesia adalah perempuan. Sedangkan tingkat usaha kecil, terdapat 56 persen dari 193 ribu usaha kecil pemiliknya perempuan dan untuk usaha menengah, 34 persen dari 44,7 ribu pelaku usahanya adalah perempuan.
Corporate Secretary Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Chesna F Anwar mengatakan, LPEI/Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI melalui program-programnya selalu mendukung kaum perempuan dengan memperhatikan kesetaraan gender melalui kegiatan usaha yang melibatkan pemberdayaan masyarakat dan juga peningkatan ekonomi nasional.