sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Produksi Capai 2 Ribu Ton, Kalsel Punya Potensi Bikin Aneka Produk Olahan Cabai Rawit

Economics editor Dovana Hasiana/MPI
04/06/2023 04:00 WIB
Kementerian Perindustrian mengatakan Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi salah satu provinsi yang mendapatkan pendampingan dari Kemenperin.
Produksi Capai 2 Ribu Ton, Kalsel Punya Potensi Bikin Aneka Produk Olahan Cabai Rawit. Foto: MNC Media.
Produksi Capai 2 Ribu Ton, Kalsel Punya Potensi Bikin Aneka Produk Olahan Cabai Rawit. Foto: MNC Media.

IDXChannel — Kementerian Perindustrian mengatakan Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi salah satu provinsi yang mendapatkan pendampingan dari Kemenperin. Terutama karena daerah tersebut memiliki banyak sentra IKM. 

Ditjen IKMA Kemenperin pun telah melakukan pendampingan di sentra olahan hortikultura yang berada di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, khususnya untuk pengolahan cabai rawit Hiyung.

“Pendampingan dilakukan karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2022, hasil panen cabai rawit di Kabupaten Tapin merupakan yang terluas di Kalimantan Selatan, yaitu mencapai 479 hektare dengan produksi hingga 2.015,7 ton," ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Dirjen IKMA) Kemenperin Reni Yanita melalui keterangan tertulis, Sabtu (3/6/2023).

Salah satu varietas cabai lokal unggulan di daerah tersebut adalah cabai rawit Hiyung yang namanya berasal dari Desa Hiyung, desa tempat tumbuh varietas tersebut.

Reni mengatakan produk hortikultura seperti cabai rawit Hiyung merupakan salah satu komoditi pertanian yang mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi produk unggulan dan diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Tapin.

Hal itu terjadi karena cabai rawit Hiyung Tapin dianggap sebagai varietas unik yang dapat dikembangkan dan diolah menjadi berbagai produk. Komoditas ini juga telah terdaftar sebagai produk Indikasi Geografis Indonesia pada 2020. 

Namun, selama ini banyak petani dan pelaku IKM di Tapin terbiasa hanya menjual cabai segar dan abon cabai. Padahal, cabai Hiyung bisa diolah menjadi aneka produk seperti sambal, bubuk cabai kering, minyak cabai, saus, dan sebagainya. 

"Selama empat hari pendampingan, kami berhasil mengolah cabai Hiyung menjadi delapan produk," ucap Direktur IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan Ditjen IKMA, Yedi Sabaryadi. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement