"Jangan tiba-tiba direm, lalu tiba tiba digas. Dunia usaha tidak bisa menyesuaikan diri kalau seperti itu. Masyarakat juga tidak bisa menyesuaikan diri," kata Tungkot.
Dikatakan Tungkot, sektor sawit pada tahun lalu merupakan penyumbang terbesar devisa negara. Karenanya, pada tahun ini juga industri sawit diharapkan dapat menyumbang lebih dari 36 miliar dolar AS. "Tapi ternyata tiba-tiba ada perubahan kebijakan, seperti larangan ekspor bahan baku minyak goreng ini. Jadi ya susah (mencapai target)," pungkasnya. (TSA)