IDXChannel - Founder dan Direktur Eksekutif PASPI (PalmOil Agribusiness Strategic Policy Institute, Tungkot Sipayung, menyatakan bahwa aktivitas produksi minyak sawit di Indonesia bakal recovery pada Bulan Juli mendatang. Dengan asumsi tersebut, Tungkot pun memprediksi bahwa kondisi tersebut bakal berdampak pada harga minyak goreng di pasaran yang juga bakal mengalami penurunan.
"Perkiraan kita kebijakan seperti ini mungkin hanya 3 bulan kedepan, mulai bulan Juli nanti produksi udah recover, jadi produksi meningkat sehingga harga minyak sawit itu juga akan beranjak turun," ujar Tungkot dalam Market Review IDXChanel, Rabu (27/4/2022).
Menurut Tungkot, tingkat produksi para petani sawit dalam waktu dekat bakal mengalami peningkatan. Hal tersebut selanjutnya akan mendorong volume produksi secara keseluruhan. Karenanya, pemerintah disebut Tungkot perlu melakukan monitoring secara berkala guna memastikan perbaikan produksi tersebut.
"Jadi memang ini harus dimonitor dari minggu ke minggu, kapan harus diinjak remnya, kapan harus di injak gasnya," sambung Tungkot.
Tungkot menambahkan kedepan pemerintah bisa lebih menimbang fundamental risk sebelum mengambil sebuah kebijakan agar tidak menjadi kebijakan yang salah sasaran.
"Jangan tiba-tiba direm, lalu tiba tiba digas. Dunia usaha tidak bisa menyesuaikan diri kalau seperti itu. Masyarakat juga tidak bisa menyesuaikan diri," kata Tungkot.
Dikatakan Tungkot, sektor sawit pada tahun lalu merupakan penyumbang terbesar devisa negara. Karenanya, pada tahun ini juga industri sawit diharapkan dapat menyumbang lebih dari 36 miliar dolar AS. "Tapi ternyata tiba-tiba ada perubahan kebijakan, seperti larangan ekspor bahan baku minyak goreng ini. Jadi ya susah (mencapai target)," pungkasnya. (TSA)