"Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja telah mencabut kepesertaan sekitar 11.000 orang dari gelombang 12 karena mereka tidak membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari setelah ditetapkan sebagai penerima Kartu Prakerja," kata Head of Communication PMO Kartu Prakerja Louisa Tahutu.
Dia menyebut tindakan tersebut sungguh amat memprihatinkan, di mana banyak yang menungu-nungu untuk bisa ikut Kartu Prakerja, tapi ini malah menyia-nyiakan.
"Ini sangat memprihatinkan karena banyak orang ingin bergabung tetapi tidak mendapat kesempatan, sementara mereka yang sudah terpilih malah menyia-nyiakan kesempatan untuk meningkatkan kompetensi sekaligus memperoleh bantuan sosial," ujarnya.
(SANDY)