Ketua Umum ABDSI Cahyadi Joko Sukmono mengatakan pelibatan UMKM dalam program itu akan mendorong pertumbuhan bisnis UMKM, terutama yang bergerak di sektor makanan dan minuman.
“Berdasarkan data kami, 60 persen UMKM di kabupaten dan kota itu ada di sektor makanan dan minuman. Jadi potensinya sangat besar,” ujar Cahyadi, melansir dari Antara.
Menurutnya, setelah UMKM dilibatkan dalam program ini, langkah penting berikutnya adalah memastikan produk memenuhi standar kualitas dan mengembangkan jaringan produksi.
Salah satu aspek penting dalam pengembangan jaringan produksi adalah memanfaatkan bahan baku lokal dan memastikan ketersediaannya. Pendekatan ini diyakini tidak hanya akan menekan biaya produksi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan ekosistem bisnis yang lebih luas.
(Febrina Ratna)